
Palangka Raya, 20 Mei 2025 – Dunia pariwisata Kalimantan Tengah kembali menunjukkan geliatnya dengan terselenggaranya pemilihan Jagau Nyai Kalteng 2025. Acara bergengsi yang bertujuan mencari duta pariwisata terbaik Bumi Tambun Bungai ini semakin istimewa dengan kehadiran salah satu tokoh akademik terkemuka, Prof. Bhayu Rhama, S.T., MBA., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya (UPR), sebagai salah satu juri unjuk bakat. Kegiatan ini berlangsung meriah di Hotel Bahalap, Palangka Raya.
Kehadiran Prof. Bhayu Rhama sebagai juri bukan tanpa alasan. Beliau dikenal sebagai akademisi yang memiliki visi jauh ke depan dalam melihat potensi sinergi antara dunia pendidikan dan sektor pariwisata. Dalam berbagai kesempatan, Prof. Bhayu kerap menyuarakan pentingnya peran perguruan tinggi dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, khususnya di Kalimantan Tengah.
“Saya sangat bangga dan antusias dapat menjadi bagian dari ajang pemilihan Jagau Nyai Kalteng 2025 ini,” ujar Prof. Bhayu Rhama di sela-sela acara. “Ini adalah platform yang sangat baik untuk menemukan generasi muda berpotensi yang tidak hanya memiliki penampilan menarik, tetapi juga wawasan luas tentang budaya dan pariwisata Kalimantan Tengah. Mereka adalah ujung tombak promosi daerah kita.”
Menurut Prof. Bhayu, peran perguruan tinggi tidak hanya sebatas mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi juga berkontribusi aktif dalam memajukan berbagai sektor strategis, termasuk pariwisata. FISIP UPR, di bawah kepemimpinan beliau, telah banyak melakukan kajian dan penelitian yang relevan dengan pengembangan pariwisata berbasis komunitas, pelestarian budaya lokal, dan promosi destinasi wisata.
“Melalui kegiatan seperti Jagau Nyai Kalteng, kita dapat melihat bahwa anak-anak muda kita memiliki semangat yang luar biasa untuk memperkenalkan kekayaan daerahnya. Tugas kita, sebagai akademisi, adalah membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar promosi yang mereka lakukan tidak hanya sekadar visual, tetapi juga substantif dan berkelanjutan,” tambah Prof. Bhayu.

Beliau juga menyoroti pentingnya pengembangan ekowisata dan pariwisata berbasis kearifan lokal di Kalimantan Tengah. “Potensi kita sangat besar. Dari keindahan alam, budaya Dayak yang kaya, hingga kuliner khas. Ini semua harus kita kemas dengan cerdas dan dipromosikan secara efektif. Jagau dan Nyai terpilih nantinya memiliki peran penting dalam menyuarakan hal ini,” jelasnya.
Keterlibatan Prof. Bhayu Rhama dalam ajang ini menjadi bukti nyata komitmen UPR, khususnya FISIP, dalam mendukung program pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata Kalimantan Tengah. Diharapkan, sinergi antara dunia akademik dan industri pariwisata akan terus diperkuat, menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah. (DWM)